Master of Laws (LL.M.) dalam Kejahatan dan Keadilan Transnasional

Master of Laws (LL.M.) dalam Kejahatan dan Keadilan Transnasional dirancang untuk para profesional dan lulusan universitas yang ingin berspesialisasi dalam bidang dimensi hukum internasional perdamaian dan konflik, kejahatan transnasional dan keadilan transisi, hukum humaniter, hukum pidana internasional dan prosedur, dan hukum hak asasi manusia internasional.

Tergantung pada latar belakang dan minat masing-masing siswa, program ini berfungsi untuk karir di sektor hukum dan politik baik di tingkat nasional dan internasional serta dalam studi akademis lebih lanjut.

Melalui kombinasi kuliah, seminar dan latihan praktis siswa terpilih akan memperoleh:

• pengetahuan yang mendalam tentang aspek-aspek teoritis dan praktis yang terkait dengan penyelidikan dan penanganan kejahatan internasional dan pelanggaran hak asasi manusia;
• pemahaman menyeluruh tentang fungsi pengadilan pidana internasional, pengadilan khusus dan campuran dan warisannya ke pengadilan nasional;
• keakraban dengan prinsip supremasi hukum dan pemahaman menyeluruh tentang proses dan mekanisme interdisipliner yang terkait dengan keadilan transisional dan reformasi keadilan dalam situasi pasca-konflik dan negara-negara dalam transisi;
• wawasan unik ke dalam kebijakan dan alat-alat Perserikatan Bangsa-Bangsa, organisasi internasional lainnya serta badan-badan nasional untuk pencegahan, penyelidikan, pengendalian dan penghukuman kejahatan transnasional terorganisir dan kejahatan transnasional, termasuk korupsi, perdagangan manusia, penyelundupan migran, kejahatan lingkungan , terorisme, dan kejahatan dunia maya.

Kurikulum akademik program Magister dibagi menjadi dua fase:

• Fase Pembelajaran Jarak Jauh: 21 November 2022 – 13 Januari 2023;
• Fase Hunian: 25 Januari – 23 Juni 2023.

Proyek Wisuda, pada akhir fase perumahan, akan terdiri dari simulasi Pengadilan Semu yang akan membantu siswa untuk menyempurnakan keterampilan mereka dalam advokasi ruang sidang tertulis dan lisan pada masalah-masalah tertentu dari hukum pidana internasional substantif. Wisuda akan dilaksanakan pada tanggal 7 Juli 2023.

Setelah berhasil menyelesaikan kursus, siswa akan diberikan LL.M. gelar yang dikeluarkan secara resmi oleh UPEACE.

Fase perumahan dari program ini diadakan di lingkungan Kampus PBB yang tak tertandingi di Turin, Italia. Kampus ini terletak di 10 hektar taman tepi sungai dan menjadi tuan rumah organisasi nasional dan internasional lainnya seperti ITC-ILO dan UNSSC. Dalam keadaan biasa, setiap tahun menjalankan lebih dari 450 program dan proyek yang melibatkan sekitar 11.000 orang dari lebih dari 180 negara, juga menawarkan fasilitas rekreasi, makan, dan olahraga kepada para tamunya.

Kurikulum akademik program Master dibagi menjadi dua fase:

• Tahap Pembelajaran Jarak Jauh: 20 November 2023 – 12 Januari 2024;
• Fase Residensial: 31 Januari – 30 Juni 2024.

Proyek Wisuda, di akhir fase residensial, akan terdiri dari simulasi Pengadilan Semu yang akan membantu siswa untuk menyempurnakan keterampilan mereka dalam advokasi ruang sidang tertulis dan lisan mengenai masalah-masalah tertentu dalam hukum pidana internasional substantif.

Upacara Wisuda akan berlangsung pada 12 Juli 2024.

Setelah berhasil menyelesaikan kursus, siswa akan diberikan LL.M. gelar resmi dikeluarkan oleh UPEACE.

Fase residensial dari program ini diadakan di lokasi Kampus PBB yang tak tertandingi di Turin, Italia. Kampus ini terletak di taman tepi sungai seluas 10 hektar dan menjadi tuan rumah bagi organisasi nasional dan internasional lainnya seperti ITC-ILO dan DK PBB. Secara rutin, setiap tahunnya menjalankan lebih dari 450 program dan proyek yang melibatkan sekitar 11.000 orang dari lebih 180 negara, juga menawarkan fasilitas rekreasi, makan, dan olahraga kepada para tamunya.

Melalui kombinasi kuliah, seminar, dan latihan praktis, siswa terpilih akan memperoleh:

• Pengetahuan mendalam tentang aspek teoretis dan praktis terkait investigasi dan peradilan kejahatan internasional dan pelanggaran hak asasi manusia;
• Pemahaman menyeluruh tentang fungsi pengadilan pidana internasional, pengadilan khusus dan campuran, dan warisannya bagi pengadilan nasional;
• Keakraban dengan prinsip supremasi hukum dan pemahaman menyeluruh tentang proses dan mekanisme interdisipliner yang terkait dengan keadilan transisi dan reformasi peradilan dalam situasi pasca-konflik dan negara-negara dalam transisi;
• Wawasan unik mengenai kebijakan dan alat PBB, organisasi internasional lainnya serta badan-badan nasional untuk pencegahan, investigasi, pengendalian, dan penghukuman kejahatan terorganisir transnasional dan kejahatan transnasional, termasuk korupsi, perdagangan manusia, penyelundupan migran, lingkungan hidup kejahatan, terorisme, dan kejahatan dunia maya.